Wednesday, September 29, 2010

Sakitkah Mati?

"Sakitkah mati, ummi?"

Mau jatuh air mata Misako bila mendengar pertanyaan Danish.



Setiap hari, Misako menghantar dan mengambil Danish & Danial ke Tadika dan Taska yang terletak di KF. Perjalanan mengambil masa kira-kira 30 minit ke 1 jam. Itu mengambil kira keadaan lalulintas trafik yang agak padat pada masa puncak. Sepanjang perjalanan ke sekolah, biasanya kami akan berbicara mengenai banyak perkara. Selalunya masa di kereta dipenuhi dengan pergaduhan kecil di antara mereka. Selalu juga Misako terpaksa meleteri Danial sebab kerap merengek minta dilayan.

Seperti biasa, dalam perjalanan balik dari sekolah Danish akan bercerita dan bertanya tentang apa yang telah dipelajari di sekolah. Paling diminati adalah mengenai Tuhan. Danish pasti Allah itu wujud, tapi masih keliru tentang bentuk kewujudannya.

Danish : Allah itu macam bos kah ummi?
Misako: Hmm.. tidak.. Allah bukan manusia.
Danish : Tapi Allah jaga kita, kan ummi?
Misako : Iya..
Danish : Kalau kiamat nanti kita semua mati kah ummi?
Misako : Iya..
Danish : Sakitkah mati, ummi?
Misako terdiam sebentar. Rasanya ada air yang bergenang di kelopak mata Misako.

Misako : Ya, mati itu sakit... tapi..
Belum sempat Misako habiskan ayatnya, Danish menyampuk.
Danish : Eee Danish ndak mau mati!
Misako : Tapi mati tidak sakit bagi orang yang beriman.
Danish : Beriman itu apa, ummi?

dan Misako pun menerangkan dengan panjang lebar, siap dengan contoh-contoh yang boleh difahami oleh anak bujangku yang akan masuk 6 tahun bulan Disember nanti.

Sesungguhnya, mati itu benar! Semoga kita sentiasa dipeliharaNya. Semoga kita hidup dan mati dalam iman.

No comments: